tpps
Pjs Bupati Solok, Dr. Drs. Akbar Ali, AP, M.Si

Pemerintah Kabupaten Solok laksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) bersama Mitra Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dan Faskes dalam rangka Peningkatan Pelayanan KB untuk Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Solok, di Ruang Rapat Perpustakaan Daerah, Koto Baru, Kamis, (10/10/2024).

Solok, CupakNews.com | Rakor TPPS ini dihadiri langsung PJS. Bupati Solok, Dr. Drs. Akbar Ali, AP, M.Si bersama Direktur Bina Akses Pelayanan KB BKKBN, dr. H. Zamhir Setiawan, M.Epid, Direktur PT. Semen Padang diwakili Kepala Unit CSR, Ilham, Staf Ahli Bupati, Asisten, Kepala DPPKBP3A, dr. Maryeti Marwazi, MARS serta Stakeholders lainnya.

Maryeti Marwazi, MARS Kepala DPPKBP3A menjelaskan salah satu kegiatan dalam percepatan penurunan stunting ini adalah dengan melaksanakan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang kali ini diadakan bersama Mitra BAAS dan Faskes dalam Perluasan Jangkauan Pelayanan KB untuk Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Solok

tpps
Maryeti Marwazi, MARS Kepala DPPKBP3A Kabupaten Solok

Maryeti menerangkan, Mitra BAAS yang menjalin kerjasama dengan Kabupaten Solok yakni Baznas Kab. Solok melalui bantuan PMT khusus mulai tahun 2022 sampai sekarang, IIP dan FIIK BUMN Sumatera Barat, PT. Semen Padang bantuan PMT khusus untuk balita stunting yang ada di Nagari Labuah Panjang, Kecamatan X Koto Diatas pada tahun 2023 serta CSR PT. Semen Padang bantuan pengadaan sumber air bersih untuk seluruh penduduk Nagari Labuah Panjang, Kec. X Koto Diatas pada tahun 2023, PT. PLN Persero UP3 Solok dan KPPN Solok melalui bantuan PMT Khusus pada tahun 2022.

“Pada tahun ini Kabupaten Solok melalui DPPKBP3A mendapat bantuan alat laparaskopi dari Anggaran DAK Fisik, yang sangat membantu dalam pelayanan KB khususnya untuk meningkatkan pelayanan KB MKJP yaitu teknik bedah untuk MOW (Metode Operasi Wanita),” jelasnya.

Dari trend hasil survei nasional terkait stunting, prevalensi stunting di Kabupaten Solok mengalami penurunan dari 40,1% pada tahun 2021 turun menjadi 24,2 % pada tahun 2022 dan 25,4 % tahun 2023.

tppsKeberhasilan ini berhasil diraih berkat peran semua OPD terkait yang tergabung dalam TPPS mulai dari tingkat kabupaten sampai ke tingkat nagari, serta peran TIM PAKAR (dr SpA, SpOG, Ahli Gizi, Psikolog)  pada AKS (Audit Kasus Stunting) dan peran penting MITRA sebagai BAAS

Pjs. Bupati Solok, Dr. Drs. Akbar Ali, AP M.Si menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasinya kepada TPPS Kab. Solok, Mitra serta seluruh pihak terkait yang telah berpartisipasi dan berkolaborasi dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Solok.

Menurut Akbar Ali, Kerja kolaborasi merupakan kunci utama, karena intervensi percepatan penurunan stunting merupakan program/kegiatan di Kabupaten Solok dan sesuai dengan tupoksinya masing-masing bahkan hingga di tingkat nagari, dengan demikian Intervensi yang sifatnya multi government level tidak mungkin terlaksana dengan baik tanpa adanya kolaborasi.

“Jika Pemerintah bisa menyediakan progam, data dan akses serta masyarakatnya memiliki kesadaran untuk mendukung seluruh program yang dijalankan ditambah dengan sumber daya yang dimiliki oleh Badan Usaha dan Korporasi yang ada, maka yakinlah penanganan Stunting di Kabupaten Solok bukanlah hal yang sulit, dan bahkan hal ini juga bisa kita terapkan untuk penanganan permasalah lainnya yang ada di Kabupaten Solok,” terangnya.

tppsAkbar Ali meminta Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten, kecamatan sampai tingkat nagari, agar dapat memetakan kembali semua program, kegiatan dan anggaran yang terkait percepatan penurunan stunting.

“Pemetaan ini penting untuk mengetahui program apa saja yang masih berjalan, program apa saja yang cakupannya belum merata, dan program apa saja yang sudah terhenti,” tegasnya.

Program terkait penurunan stunting selama ini sudah dijalankan pemerintah daerah sesuai tugas dan kewenangannya namun yang menjadi tantangan adalah bagaimana memastikan bahwa seluruh program dan alokasi anggarannya dapat secara konvergen sampai dan diterima oleh keluarga sasaran.

“Dalam ajaran Agama Islam, kita diamanatkan untuk tidak mewariskan generasi yang lemah atau dzurriyatan dhia’fan. Generasi yang lemah ini bukan hanya lemah dari sisi pemahaman agama, tetapi juga dari sisi kesehatan, pendidikan dan ekonomi,” ulas Akbar Ali.

“Dengan demikian masalah penanggulangan stunting adalah tuntunan agama yang sesuai dengan Syariah dalam rangka pencegahan terjadinya generasi yang lemah, oleh karena itu, saya menekankan kembali bahwa stunting ini harus kita cegah secara bersama-sama,” sampainya.

tppsDalam kegiatan ini juga dilakukan wisuda sekaligus penyerahan sertifikat bebas stunting kepada 14 anak stunting Nagari Labuah Panjang, Kec. X Koto di Atas yang mendapatkan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dari PT. Semen Padang.

Kegiatan diikuti ± 190 orang yang berasal dari perwakilan komponen, TPPS Kab Solok, OPD/Kepala Badan di lingkup Pemerintah Kab. Solok, Camat se-Kabupaten Solok, Tim Pakar AKS, Pengelola Faskes se-Kabupaten Solok, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Solok, serta mitra kerja Lainnya. (***)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here