Dua eks staf khusus mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim berinisial FH dan JT resmi masuk radar penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung. Keduanya diduga terlibat dalam skandal pengadaan laptop Chromebook senilai Rp9,98 triliun yang berlangsung selama periode 2019–2022.
Jakarta | Menurut Harli, kasus ini bermula dari perubahan mendadak dalam kajian teknis pengadaan perangkat TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Kajian awal merekomendasikan sistem operasi Windows, namun kemudian diubah menjadi Chromebook, diduga kuat akibat permufakatan jahat antar pihak di internal Kemendikbudristek.
Informasi itu dikonfirmasi langsung oleh Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, kepada media, Selasa (27/05/2025). “Sedang dipertimbangkan oleh penyidik,” ujar Harli saat ditanya soal pencekalan ke luar negeri terhadap FH dan JT.
Padahal, hasil uji coba 1.000 unit Chromebook pada 2018–2019 menunjukkan kinerja buruk jika tidak ditopang jaringan internet stabil—yang saat itu belum merata secara nasional. Artinya, keputusan pengadaan Chromebook bertentangan dengan realitas lapangan.

Penggeledahan & Barang Bukti
Penyidik telah melakukan penggeledahan dua unit apartemen milik FH dan JT di kawasan Kuningan Place dan Ciputra World 2, Jakarta Selatan. Hasilnya, 24 barang bukti disita, termasuk, 9 barang elektronik laptop dan ponsel, 15 dokumen penting, termasuk buku agenda pribadi
Total pengadaan TIK dalam proyek ini mencapai hampir Rp10 triliun, Rp3,58 triliun dari internal Kemendikbudristek, Rp6,39 triliun dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Artinya, uang dari pusat dan daerah sama-sama terlibat dalam pengadaan berskala raksasa ini.
Berita Terkait : https://cupaknews.com/skandal-chromebook-rp99-triliun-dugaan-korupsi-di-balik-digitalisasi-pendidikan/
Komentar Jubir Kejagung
Harli Siregar menyampaikan bahwa penyidik masih mendalami kemungkinan keterlibatan aktor-aktor lain di luar dua staf khusus ini.
“Kami sedang menggali lebih jauh siapa yang memberi arahan perubahan spesifikasi, dan apakah ada transaksi atau pengaruh dari pihak luar dalam proses penyusunan kajian,” ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa langkah pencegahan ke luar negeri sangat mungkin dilakukan dalam waktu dekat demi mencegah hilangnya alat bukti atau pelaku.
Siapa Saja Eks Staf Khusus Nadiem?
Berikut daftar lengkap 5 staf khusus era Nadiem Makarim sebagai Mendikbudristek, Pramoda Dei Sudarmo (Kompetensi dan Manajemen), Muhamad Heikal (Komunikasi dan Media), Fiona Handayani (Isu-Isu Strategis), Hamid Muhammad (Pembelajaran), Jurist Tan (Pemerintahan).
Dari kelima nama ini, Fiona Handayani dan Jurist Tan kini menjadi sorotan utama publik seiring kemunculan inisial FH dan JT dalam penyidikan. (Tim Investigasi).
Redaksi Cupaknews Menghimbau:
Publik berhak tahu ke mana uang pendidikan anak negeri mengalir. Jika Anda memiliki dokumen, rekaman, atau informasi lain yang bisa membantu mengungkap dugaan praktik korupsi ini—jangan diam.
📩 Hubungi Redaksi Investigasi Cupaknews di: redaksi@cupaknews.com
Identitas Anda akan dijamin kerahasiaannya.
🔥 Jangan Biarkan Skandal Ini Tenggelam!
Korupsi di sektor pendidikan bukan sekadar angka, tapi pengkhianatan terhadap masa depan bangsa. Tetap ikuti Cupaknews.com untuk perkembangan terbaru investigasi ini.